Selamat Datang di SEMNAS Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta 2016
Januari 14, 2016 | Posted by Admin | ,
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang memerlukan terapi medis secara berkelanjutan. Penyakit ini semakin berkembang dalam jumlah kasus begitu pula dalam hal diagnosis dan terapi. Di kalangan masyarakat luas, penyakit ini lebih dikenal sebagai penyakit gula atau kencing manis. Dari berbagai penelitian, terjadi kecenderungan peningkatan prevalensi DM baik di dunia maupun di Indonesia.
Sebanding dengan meningkatnya prevalensi penderita diabetes melitus, angka kejadian kaki diabetik, seperti: ulkus, infeksi dan gangren kaki serta artropati charcot semakin meningkat. Diperkirakan sekitar 15% penderita diabetes melitus (DM) dalam perjalanan penyakitnya akan mengalami komplikasi ulkus diabetika terutama ulkus kaki diabetika. Sekitar 14-24% di antara penderita mengalami komplikasi kaki diabetika tersebut. Pada saat ini perkembangan pentalaksanaan kaki diabetik mengalami perkembangan yang cukup pesat berdasarkan dari hasil-hasil penelitian terbaru. Penatalaksanaan terkini kaki diabetik tidak hanya sebatas pada pencegahan keparahan lanjutan, akan tetapi juga dalam hal pencegahan timbulnya kaki diabetik.
Perawat sebagai tenaga kesehatan terbesar di Indonesia diharapkan memiliki kontribusi dalam upaya kesehatan masyarakat, tidak terkecuali dalam penatalaksanaan pasien dengan ulkus kaki diabetika. Kontribusi tersebut tidak hanya dalam upaya promotif dan preventif saja, akan tetapi juga diharapkan dalam penatalaksanaan rawat luka ulkus kaki diabetika. Pada saat ini, perawatan luka ulkus kaki diabetik mengalami perkembangan cukup pesat dalam bentuk berbagai model perawatan luka terbaru ulkus kaki diabetik (modern wound care).
Pada saat ini perawat memiliki kewenangan untuk membuka praktik mandiri keperawatan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI No.HK.02.02/MENKES/148/I/2010 yang mengatur tentang ijin dan penyelenggaraan praktik perawat di Indonesia dan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Salah satunya dalam bentuk praktik perawatan luka (rumah rawat luka). Pengalaman perawat dalam tata laksana terkini luka ulkus kaki diabetik, menjadi modal bagi perawat untuk bisa memberikan praktik perawatan luka yang sesuai dengan evidence based nursing (EBN).
Dengan kajian di atas maka AKPER Notokusumo dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-26 AKPER Notokusumo mengadakan kegiatan Call of Paper & Seminar Nasional Keperawatan 2016 dengan tema : Tatalaksana Terkini Diabetic Foot Ulcer (DFU) sebagai Modal Perawat Merintis Rumah Rawat Luka.
TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam kegiatan seminar ini adalah memberikan pengetahuan kepada perawat tentang tatalaksana terkini diabetic foot ulcer (DFU) sebagai modal bagi perawat dalam merintis rumah rawat luka.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi terkini diabetic foot ulcer dan permasalahannya.
b. Memberikan gambaran strategi terkini promosi berbasis komunitas dalam pencegahan diabetic foot ulcer
c. Memberikan gambaran penerapan modern wound care ulkus kaki diabetik dalam praktik rumah perawatan luka.
d. Memberikan gambaran membuka rumah rawat luka sebagai bentuk praktik mandiri keperawatan.